watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

DIDALAM BIOSKOP


Sebut saja namaku Kris. Aku adalah mahasiswa
angkatan 2001 di salah satu Perguruan Tinggi
Negeri di Malang dan sebagai pegawai swasta di
sebuah PMA Malang. Saat ini usaiku 25 th. Aku
mempunyai seorang cewek yang baru masuk
kuliah. Usianya sekitar 5 tahun lebih muda dariku.

Aku dan dia sudah berpacaran semenjak dia kelas
II SMU, sebut saja namanya Dina. Perlu diketahui
bahwa hubunganku dengan Dina kurang
mendapat persetujuan dari orang tua Dina
khususnya Ibu, namun walau demikian aku tak
mau menyerah dan terus berhubungan dengan Dina.

Oh.. iya, kejadian yang akan kuceritakan ini kira-
kira terjadi pada bulan Agustus 2002, saat itu aku
sedang main ke rumahnya yang berada jauh dari
kotaku, Malang, karena lokasi Dina ada di
Surabaya. Setelah menempuh dua jam
perjalanan, Aku pun sampai di rumahnya. Aku
langsung ketuk pintu rumahnya.
“Permisi.. Dina.. ada?”, ucapku pada orang
tuanya.
Selanjutnya mereka memanggil namanya, tak
lama kemudian Dina pun muncul dengan pakaian
yang cukup seksi, dengan mesra Dina
menyambutku dengan memeluk dan
menciumku!
“Hai.. baru nyampe yah”, ucapnya.
“Iya.. nih”, jawabku.
Aku pun kemudian masuk ke rumahnya, disana
hanya ada nenek serta adik-adiknya saja kerena
ibunya berada di Jakarta.

Singkat cerita setelah ngobrol-ngobrol, Dina
mengajakku pergi nonton ke bioskop 21
Surabaya. Aku hanya tersenyum menuruti
kemauannya. Dalam perjalanan Dina senantiasa
bergayut mesra di tanganku bahkan kadang-
kadang Dina menciumku tanpa rasa risih
sedikitpun. Jam 15.30 kami sudah sampai di
bioskop yang kami tuju lalu kami memesan tiket
dan sengaja memilih tempat paling pojok atas.
“Biar lebih enak”, katanya.
Satu jam ruangan theater pun dibuka tanda
pertunjukan akan segera dimulai, aku dan diapun
segera masuk menuju ke kursi paling pojok atas,
saling bergandengan. Walau baru masuk dan
lampu masih terang, Dina sudah tampak begitu
bernafsu. Itu terlihat dari sorot mata dan tindakan
Dina yang sering “nyosor” menciumku. Ketika
film dimulai maka lampupun dipadamkan
sehingga petualanganpun kami dimulai.

Dalam keremangan kulihat Dina tersenyum manis
terhadapku lalu dia berbisik padaku, “Say.. Aku
cinta kamu.. peluk aku dong say..”.
Akupun dengan tersenyum langsung merengguh
Dina dalam pelukanku, entah siapa yang memulai
bibir kamipun sudah bertemu dan melakukan
French kiss, sungguh indah dan nikmat
berciuman dengannya. Dina begitu pandai
memainkan lidahnya.. kamipun mulai saling julur
lidah dan saling melumat tak terasa desah
indaHPun mulai kudengar dari mulut Dina
“Mmhh..”, Dina melenguh pelan.

Segera bibirnya kulumat dengan panas. Lidahku
menyusup ke dalam mulutnya yang agak
terbuka, mengais-ngais lidah dan rongga
mulutnya. Mulutnya mulai bereaksi membalas
lumatanku.. cukup lama lidahku bermain dalam
mulutnya. Tanganku yang mengelusi lehernya
mulai turun menyusuri leher ke bawah menuju
buah dadanya. Dari luar pakainnya, tanganku
menggapai.. meraba dada kanannya lalu dada
kririnya. Perlahan tanganku mulai meremas
lembut buah dada tersebut.


“Mmhh.. hh..”, Dina kembali melenguh pelan.
Sementara mulut dan lidahku kembali menyerang
dengan ganasnya. Tanganku mulai menarik lepas
ujung bawah pakainnya dari dalam celana dan
menyusup masuk. Kusentuh lansung perutnya
yang halus terus ke atas menuju dada kanan.

Tanganku kembali meremas-remas dada dari luar
beha. Sementara itu di atas Dina dengan panas
mengimbangi kulumanku. Lidahnya tak mau
kalah menyelusup ke dalam mulutku. Lidah kami
saling membelit dengan mulut menghisap kuat.

Tanganku bergerak melakukan belain mesra pada
setiap lekuk tubuhnya. Kuremas punggungnya,
rambutnya, lalu Tanganku mulai menyusup dari
celah cup beha masuk menyentuh langsung dan
membelai mesra buah dadanya.
Jariku mencari-cari puting payudaranya.
Putingnya terasa mungil namun tegang mencuat.
Kuelus?elus dengan jari sambil sesekali kupilin
pelan. Lenguhan Dina semakin keras. Kualihkan
serangan bibir dan lidahku ke lehernya yang
halus.

“Oouhh..”, erang Dina.
Dinapun mulai mengerang kenikmatan. Kuremas
susunya yang masih keras dan kenyal lalu ku
coba melepaskan satu.. dua.. tiga kancing
bajunya. Sekarang buah dadanya sudah terbuka.
www.ceritaindo.sextgem.com Dadanya begitu putih dan indah sekali,
terbungkus beha ukuran 32 B warna krem
berenda menutupi buah dada yang tidak begitu
besar. Achh.. Aku sampai menelan ludah
menyaksikan keindahan bukit yang ranum itu.
Kutatap sejenak wajah Dina yang tampak merona
merah menahan nafsu, kembali mulutku
mengecupi leher dan belakang telinga, sementara
tanganku sudah menyusup kebalik beha
meremasi dan membelai mesra secara langsung
bukit dada yang sudah mengembang tegang.

Jariku memilin putingnya yang mungil.
“Oouuhh..”, Dina melenguh sambil
menggelinjang.
Tanganku terus bermain di bukit dadanya sebelah
kanan kemudian berpindah ke dada kiri. Mulutku
bergerak menyusuri leher, dengan jilatan panas
dan basah terus menuju bawah. Kubelai dan
kukecup buah dadanya dari atas behanya oh..
begitu halus sekali kulitnya. Kuremas buah dada
itu dari balik behanya.


“Ouggh..”, desisnya nikmat membuatku semakin
bernafsu saja.
Sementara tanganku keluar dari dalam cup beha
menyelinap dan mengelus-elus punggungnya
yang halus. Kubuka kaitan behanya di punggung,
lepas sudah. Kupandangi wajahnya, matanya
terpejam. Terpampang lah keindahan yang
sesungguhnya dan benar-benar elok.
Wow.. buah dadanya begitu putih, mulus,
kencang, dihiasi puting kecil mungil berwarna
kemerahan di kedua ujungnya. Walau memang
tidak terlalu besar, bahkan cenderung kecil namun
tampak sangat kenyal sekali bagai buah apel
muda. Tapi justru itulah keindahannya. Buah
dada yang tidak besar namun kencang seperti
yang umumnya dimiliki gadis chinese, sungguh
mendatangkan pesona bagai sihir yang sangat
luar biasa dan tak pernah habis.
Perutnya rata, putih halus tanpa noda dihiasi
dengan pusar yang indah. Mulutku segera
mendarat di perut, lidahku menjilati pusarnya,
bergerak terus ke atas dengan jilatan hangat
menyusuri perut menuju dada kirinya. Sesampai
di dada tidak langsung menuju pusat tapi
mengitari lereng bukit dadanya dengan jilatan
basah.

lalu dengan lembut ku kecup susu itu secara
melingkar di setiap sisinya.
“Achh..oughh.. Mas..”, Dina kembali mengerang.
Puas menyusuri lereng dadanya mulutku menuju
puncak dadanya, lidahku menjilati putingnya
dengan mesra. Kemudian mulutku pun langsung
mengulum buah dada tersebut. Buah dada kiri itu
segera hilang dalam mulutku. Mulutku langsung
menyedot kuat sambil lidahku mengais-ngais
putingnya. Di bawah, jariku sudah masuk ke
dalam kemaluannya. Kugerakan maju mundur
perlahan, terasa lubang itu semakin basah. Tanpa
disadari tangan Dina pun mulai bergerilya
melakukan remasan pada selakanganku hingga
membuat penisku mulai berdiri.
“Aduhh.. ohh.. sstt..”, Dina semakin mengerang.


Kembali kulumat dan kuremas habis buah
dadanya yang wowww.. begitu kenyal dan
nikmat, setelah puas kuturunkan ciumanku ke
perutnya kusapu setiap jengkal halus kulitnya
dengan juluran lidahku. Tanganku pun tak
berhenti mengusap dan meremas setiap lekuk
tubuhnya lalu dengan pasti kuremas
selakangannya.
“Ehmm..”, Dina menggelinjang mesra.
Kubuka resulting celananya dan sedikit kutarik
kebawah.. lalu tanganku pun mulai merayap
membelai selakangannya yang masih tertutup CD
warna krem juga
“Aahh.. sstt.. acchh..”, Dina terus mendesis
tertahan menerima setiap rangsangan dariku.

Sementara itu tanganku sudah menyusup ke
dibalik CDnya sambil tanganku mengelus-elus.
Tanganku pun menyentuh bulu-bulu halus
jembutnya yang tidak terlalu lebat. Terus
bergerak ke bawah menuju pusat lubang
kewanitaannya. Tampak Cdnya sudah mulai
lembab basah. Jariku menggesek-gesek sesekali
menekan dan meremas di mulut kewanitaannya.

“Ach.. mhh.. Mas”, Dina mendesah.
Segera saja kukecup bibirnya agar desahannya
tidak terlalu keras dan mengganggu penonton
lain. Di bawah, tanganku tetap menggesek-gesek
mulut kemaluannya sambil jari-jariku mulai
membelai dan sesekali menusuk menerobos ke
dalam lubang kenikmatannya sehingga menjadi
semakin basah.
“Oohh.. Mas..”, Dina kembali mendesah.
Tubuhnya menggeliat perlahan, terlonjak dengan
pantatnya terangkat naik menhan geli dan nikmat
karena takut menganggu penonton lain. Aku
semakin bersemangat menyedot-nyedot buah
dadanya dan jariku terus semakin cepat bergerak
keluar masuk di lubang kemaluannya sambil ku
gesek juga klitorisnya. Ada sekitar 5 menit aku
mempermainkan buah dada dan lubang
www.ceritaindo.sextgem.com kemaluannya.
Hingga tak lama kemudian tiba-tiba tubuhnya
menegang dibarengi dengan erangan tertahan.

Kakinya kaku, lurus mengarah ke bawah. Pangkal
pahanya menjepit tanganku. Tubuh Dina
mengejang beberapa saat.
Kurasakan ada aliran cairan putih, kental dan
hangat yang meleleh mengalir dari lubang
kemaluannya dengan derasnya.
“Achh.. aku.. aku.. keluar.. sayang..”, desisnya
tertahan ketika orgasme.
Dina tergolek lemas dengan mata terpejam.
Kukeluarkan tanganku dari dalam celananya yang
basah. Lalu kupeluk dan kukecup mesra Dina,
kucium jariku yang blebotan cairan putih kental
yang tadi keluar dari memek Dina setalah
melaksanakan tugasnya. Ohh.. harum sekali bau
cairan memeknya itu!
Setelah beberapa saat istirahat, kurasakan tangan
Dina mulai menjalar lagi membelai mesra dadaku
lalu Dina mencium dan mengulum bibirku serta
tangannya yang mulai meraba-raba penisku dan
diusap-usapnya di dalam. Kemudian Dina mulai
membuka resulting celanaku.. dan dikeluarkannya
penisku dari sarangnya yang sudah keras dan
berdiri tegak bagai rudal scud AS. Dibelai dan
dikocoknya dengan mesra penisku.
“Oochh..” desisku tertahan.
Terasa bergetar seluruh syarafku, ngilu, geli
bercampur nikmat kini kurasakan dari belaiannya
pada penisku. Dina terus mengocok dan
mengurut-urut penisku membuat penisku makin
tegak berdiri lalu kulihat mukanya di turunkan ke
arah selakanganku.. tak lama kemudian.. auchh..
terasa lidahnya dengan lembut mengusap helm
penisku
“Uiich..” kembali aku mendesah.
Rasanya bener-bener sulit dibayangkan lalu tanpa
sadar ku tekan kepalanya agar lebih dalam lagi ke
selakanganku hingga akhirnya penisku bener-
bener masuk ke dalam mulutnya. Dina pun mulai
menyedot, menghisap dan menjilati penisku di
dalam mulutnya
“Ooh.. yess.. ohh..”, Aku menahan nikmat.

Aku blingsatan dibuatnya namun aku terus
bertahan agar tidak teriak dan terlalu banyak
gerak, takut dilihat penonton lain.
Ahh.. bener-bener hebat dan nikmat apa yang
dilakukan Dina.. tangannya pun tak tinggal diam,
ikut mengurut batang penisku.. Lama-lama
akupun tak tahan, diiringi desis nikmat dari
mulutku keluarlah spermaku dalam mulutnya
“Sstt.. aahh.. oohh.. Din.. aku.. keluar.. oohh..
nikmat Din.. oohh..” seruku.
Dinapun terus menjilati dan menelan habis semua
spermaku. Lalu kuangkat mukanya dan kucium
bibirnya yang masih ada sedikit spermaku,
kukulum lidahnya, kuremas buah dadanya..
dengan nikmat.. lalu ku ucapkan, “Terima kasih
Dina.. terima kasih sayang”!
Dina tersenyum dan kembali mengecupku..
mesra. Aku dan Dina pun segera merapikan
pakaian kerana film akan segera habis. Benar
saja.. baru saja kami selesai dan merapikan
pakaian, lampu menyala terang benderang.. aahh
untung.. udah selesai..! Andaikan tadi lagi
tanggung tak dapat dibayangkan.. betapa
malunya kami.

Lalu kamipun pulang dengan perasaan senang
dan bahagia apalagi aku sampai pulangpun aku
masih kerkenang peristiwa tadi.


Adult | GO HOME | Exit
1/1664
U-ON

inc Powered by Xtgem.com